Apa Itu Pentaho ?

Pentaho adalah kumpulan aplikasi Business Intelligence yang bersifat free open source software (FOSS) dan berjalan di atas platform Java. Aplikasi-aplikasi Pentaho dikembangkan oleh Pentaho corp yang berpusat di Orlanda, Amerika Serikat.

Business Intelligence adalah kemampuan untuk mengumpulkan data dari berbagai sumber, memproses dan menampilkannya dalam bentuk yang dapat dengan mudah dianalisis oleh orang-orang bisnis pada suatu organisasi sehingga dari hasil analisis tadi dapat dihasilkan keputusan yang lebih baik untuk organisasi tersebut.

Selain sifatnya gratis dan adopsi yang semakin hari semakin luas, dukungan Pentaho bisa didapatkan dari Pentaho corp dalam bentuk Service Level Agreement (SLA) dan dipaketkan dalam versi Enterprise Edition yang sifatnya annual subscription atau perlu kontrak tahunan. Selain itu jika Anda tetap menggunakan community edition yang gratis, maka bisa mendapatkan support dari banyak partner Pentaho di seluruh dunia termasuk di Indonesia.

Apa saja kumpulan aplikasi Pentaho ?

Pentaho sebenarnya merupakan kumpulan aplikasi yang terdiri sebagai berikut :
1. Pentaho Reporting
* Merupakan aplikasi perancangan Ad Hoc Report di Pentaho.
* Engine reporting yang bisa di-embed di aplikasi Java.
* Multi Platform.
* Dapat mengambil source dari berbagai relational engine. Lihat link berikut untuk database relasional yang didukung oleh Pentaho Reporting.
* Dapat mengambil source OLAP yang didukung driver OLAP4J seperti Mondrian, SQL Server Analysis Service, PALO Molap, SAP BW, dan lainnya.
* Memiliki kemampuan mengambil source Pentaho Data Integration step. Ini menjadikan source yang dapat diambil hampir menjadi tidak terbatas.
* Dilengkapi designer yang intuitif dan koleksi chart yang lengkap untuk keperluan analisa.
* Output dalam format Format PDF, Excel, HTML dan CSV.

2. Pentaho Analysis / Mondrian OLAP Server
* OLAP server open source terpopuler dan digunakan di berbagai produk BI open source (Pentaho dan Jasper).
* Multi Platform.
* Mondrian merupakan tipe ROLAP (Relational OLAP) dimana semua perintah data query diterjemahkan via SQL dan ditujukan kepada datamart.
* Mendukung datamart dengan rancangan multi dimensional Star Schema maupun Snowflake Schema.
* Mendukung query MDX (Multidimensional Expression) sebagai standar industri.
* Didukung oleh beberapa aplikasi interface baik web based maupun desktop seperti JPivot, Pentaho Reporting, Pentaho Analysis Tools, dan Pentaho Analyzer.
* Semua interface di atas memiliki kemampuan drill down / roll up serta drill through untuk melihat detil penyusun sel-sel nilai analisis.

3. Pentaho Data Integration / Kettle
* Utilitas ETL (Extract, Transform and Load) open source paling populer.
* Designer GUI yang intuitif dan sangat mudah digunakan.
* Multi Platform.
* Script ETL dapat disimpan dalam bentuk filesystem maupun repository.
* Mendukung multi pipelining sehingga load balance maupun optimasi pekerjaan data warehouse dapat dilakukan dengan mudah.
* Mendukung clustering (master-slave) engine ETL
* Terdiri atas lebih dari 200 steps yang mencakup job (workflow kontrol) dan transformation (data worfklow).
* Mendukung Apache Virtual Filesystem (Apache VFS) sehingga filesystem seperti HTTP Webdav, FTP, SFTP, dan lain sebagainya dapat dengan mudah diakses dengan konfigurasi yang minimal.

4. Pentaho Data Mining / Weka
* Utilitas data mining yang sangat populer dan digunakan untuk predictive analysis
* Multi Platform.
* Mendukung data sumber / source berformat ARFF (Attribute-Relation File Format), XRRF (XML attribute Relation File Format), CSV (Comma Separated Value), maupun table / view dari relasional database.
* Mendukung standar PMML (Predictive Model Markup Language).
* Mendukung data nominal dan numerik (continue maupun discrete).
* Mendukung algoritma yang cukup banyak untuk operasi dasar data mining seperti Classification, Clustering dan Association. Algoritma tersebut diantaranya adalah J48, M5P, SimpleCart, SimpleKMeans, Apriori, dsbnya.
* Utilitas grafis yang membantu pengolahan dan pemahaman data mulai dari preprocessing, data visualization dalam bentuk plot maupun curve, tree visualization, dsbnya.

5. Pentaho BI Server / Platform
* Server BI yang berjalan sebagai web application portal yang terdiri dari layanan web service, workflow pada space JVM (Java Virtual Machine), dan sebagai user interface untuk laporan operasional maupun analisis.
* Multi Platform.
* Workflow berupa integrasi dari produk Pentaho yang telah disebutkan sebelumnya (Pentaho Data Integration, Pentaho Reporting, dan Pentaho Analysis) dalam bentuk solution.
* Scheduler berjalan di atas platform BI ini untuk melakukan proses batching, misalkan mengirim laporan dalam bentuk PDF ataupun Excel secara periodik.
* Script JSP (Java Server Pages) dapat dengan mudah diintegrasikan ke dalam platform.
* User dapat memiliki space sendiri untuk menyimpan report dan tipe solution lainnya.
* Ad hoc report yang bisa digunakan untuk membuat rancangan report on the fly tanpa keterlibatan IT.


Read More...

Waterfall dan Prototyping (Metode Pengembangan Sistem)

Metode Pengembangan adalah sebuah cara yang tersistem atau teratur yang bertujuan untuk melakukan analisa pengembangan suatu sistem agar sistem tersebut dapat memenuhi kebutuhan (nur ichsan).

Jadi dalam melakukan pembangunan atau perbaikan suatu sistem yang terkomputerisasi harus melakukan langkah-langkah dalam mengimplementasikannya. Metode Pengembangan Rekayasa Perangkat Lunak terdapat 4 metode yaitu : waterfall, Prototyping, RAD, OOD, dan OMT. Masing-masing mempunyai kelebihan dan kelemahan sendiri.

A. Waterfall
Metode ini merupakan metode yang sering digunakan oleh penganalisa sistem pada umumnya. Inti dari metode waterfall adalah pengerjaan dari suatu sistem dilakukan secara berurutan atau secara linear. Jadi jika langkah satu belum dikerjakan maka tidak akan bisa melakukan pengerjaan langkah 2, 3 dan seterusnya. Secara otomatis tahapan ke-3 akan bisa dilakukan jika tahap ke-1 dan ke-2 sudah dilakukan.
Secara garis besar metode waterfall mempunyai langkah-langkah sebagai berikut : Analisa, Design, Code dan Testing, Penerapan dan Pemeliharaan.

1. Analisa
Langkah ini merupakan analisa terhadap kebutuhan sistem. Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian, wawancara atau study literatur. Seorang sistem analis akan menggali informasi sebanyak-banyaknya dari user sehingga akan tercipta sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang diinginkan oleh user tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen user requirment atau bisa dikatakan sebagai data yang berhubungan dengan keinginan user dalam pembuatan sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk menterjemahkan ke dalam bahasa pemprogram.

2. Design
Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada : struktur data, arsitektur perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirment. Dokumen inilah yang akan digunakan proggrammer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

3. Coding & Testing
Coding merupan penerjemahan design dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Dilakukan oleh programmer yang akan meterjemahkan transaksi yang diminta oleh user. Tahapan ini lah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

4. Penerapan
Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem. Setelah melakukan analisa, design dan pengkodean maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh user.

5. Pemeliharaan
Perangkat lunak yang sudah disampaikan kepada pelanggan pasti akan mengalami perubahan. Perubahan tersebut bisa karena mengalami kesalahan karena perangkat lunak harus menyesuaikan dengan lingkungan (periperal atau sistem operasi baru) baru, atau karena pelanggan membutuhkan perkembangan fungsional.

Keuntungan Metode Waterfall
* Kualitas dari sistem yang dihasilkan akan baik. Ini dikarenakan oleh pelaksanaannya secara bertahap. Sehingga tidak terfokus pada tahapan tertentu.
* Document pengembangan sistem sangat terorganisir, karena setiap fase harus terselesaikan dengan lengkap sebelum melangkah ke fase berikutnya. Jadi setiap fase atau tahapan akan mempunyai dokumen tertentu.

Kelemahan waterfall
* Diperlukan majemen yang baik, karena proses pengembangan tidak dapat dilakukan secara berulang sebelum terjadinya suatu produk.
* Kesalahan kecil akan menjadi masalah besar jika tidak diketahui sejak awal pengembangan.
* Pelanggan sulit menyatakan kebutuhan secara eksplisit sehingga tidak dapat mengakomodasi ketidakpastian pada saat awal pengembangan.

B. Prototyping
Metode ini sering digunakan pada dunia riil. Karena metode ini secara keseluruhan akan mengacu kepada kepuasan user. Bisa dikatakan bahwa metode ini merupakan metode waterfall yang dilakukan secara berulang-ulang.

Tahapan Metode Prototyping
1. Pemilihan Fungsi. Mengacu pada pemilahan fungsi yang harus ditampilkan oleh prototyping. Pemilahan harus selalu dilakukan berdasarkan pada tugas-tugas yang relevan yang sesuai dengan contoh kasus yang akan diperagakan.
2. Penyusunan Sistem Informasi. Bertujuan memenuhi permintaan kebutuhan akan tersedianya prototype.
3. Evaluasi.
4. Penggunaan selanjutnya.

Jenis Jenis Prototyping
1. Feasibility prototyping. Digunakan untuk menguji kelayakan dari teknologi yang akan digunakan untuk system informasi yang akan disusun.
2. Requirement prototyping. Digunakan untuk mengetahui kebutuhan aktivitas bisnis user. Misalnya dalam sebuah perusahaan terdapat user direktur, manajer, dan karyawan. Maka penggunaan sistem dapat dibedakan berdasarkan user tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
3. Desain Prototyping. Digunakan untuk mendorong perancangan system informasi yang akan digunakan.
4. Implementation prototyping. Merupakan lanjutan dari rancangan protipe, prototype ini langsung disusun sebagai suatu system informasi yang akan digunakan.

Keunggulan metode Prototyping
* Adanya komunikasi baik antara pengembang dengan pelanggan.
* Pengembang dapat bekerja lebih baik untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.
* Pelanggan berperan aktif dalam pengembangan sistem.
* Menghemat waktu dalam pengembangannya.
* Penerapan lebih mudah karena pemakai akan mengetahui apa yang diharapkan.

Kelemahan metode Prototyping
* Kualitas sistem kurang baik karena hanya mengedepankan aspek kenyamanan user.
* Pengembang kadang-kadang menggunakan implementasi yang sembarangan.
* Tidak mencerminkan proses perancangan yang baik.


Read More...
  • Mahasiswa STMIK Duta Bangsa
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description
  • description

Free Hosting

Free Hosting

My Blog List

A
B
C
     
D
E
F
DuGMp3    
G
H
I
Goo Otomotif HouseofScript  
J
K
L
Java Hotline    
M
N
O

My Games Collection

MeLangKah LeBih MaJu

   
P
Q
R
Pamella Decoration    
S
T
U
Studied WaLL    
V
W
X
     
Y
Z
0-9
     









Join....!


Free Domain

Free Domain

SiNyO. Powered by Blogger.