Setelah mengenal jenis partisi di GNU/linux harusnya membaca tabel partisi sudah ada gambaran umum dan itu merupakan bekal agar anda tidak kehilangan data ketika melakukan partisi saat proses instalasi Ubuntu. Sangat disarankan sebelum melakukan partising sebaiknya dan seharusnya data-data penting diharddisk dibackup kemedia lain semisalnya CD/DVD untuk menghindari kehilangan data yang banyak dialami oleh pemula.
Untuk proses instalasi Ubuntu, dibutuhkan minimal dua partisi kosong untuk alokasi partisi yaitu partisi / (baca root) dan swap.
/
Merupakan partisi system utama Ubuntu, mudahnya jika anda menginstall Windows maka / adalah drive C. Untuk space Ubuntu desktop direkomendasikan 4GB dengan asumsi untuk system saja.
Swap
Merupakan partisi yang disiapkan sebagai cadangan ketika memory komputer full maka sebagian pekerjaan dialihkan ke swap ini. Swap secara teori 2xspace RAM. Ini berlaku saat RAM maksimal 512MB, jaman sekarang 1024MB untuk swap sudah termasuk besar sekali.
Dengan kedua partisi diatas maka Ubuntu sudah memenuhi kriteria untuk diinstall dikomputer masing-masing. Berikut tabel partisinya..
sda1 swap
sda2 mount point /
Pertanyaan berikutnya drive D buat data di Ubuntu mana?
Dasar Windows minded.
Jika kebutuhan anda senang dengan membangi-bagi partisi sesuai kegunaannya di Ubuntu bahkan lebih fleksibel. Setiap direktori dibawah / misalnya /boot, /home, /var dan lainnya bisa dibuatkan partisi sendiri. bahkan anda bisa membuat partisi /data sendiri. Yang perlu diperhatikan hanyalah mount point dari masing-masing partisi.
Mount Point adalah titik mount yaitu partisi dikaitkan dipoint tertentu seperti /data, /media/cdrom dan sejenisnya.
Misalnya saya membutuhkan partisi sendiri untuk /home dan /data, dimana /home dialokasikan untuk mengamankan data-data user dan /data digunakan untuk menyimpan data-data yang bisa diakses oleh semua user. Untuk lebih jelaskan saya buatkan tabel partisi seperti dibawah ini.
Semua partisi menggunakan jenis partisi primary.
sda1 swap
sda2 mount point /
sda3 mount point /home
sda4 mount point /data
Untuk besar space alokasi partisi sesuai kebutuhan saja, tidak ada patokan khusus yang direkomendasikan.
Dua contoh diatas kondisinya jika harddisk semua dialokasikan untuk Ubuntu. Bagaimana jika saya ingin Windows tetap ada? :-) Jawabannya sangat mudah, korbankan sebagian space harddisk anda untuk ditempati ubuntu. Umumnya komputer Windows terdiri dua partisi yaitu C dan D. Jika ada partisi E maka lebih baik mengorbankan partisi tersebut jika spacenya cukup besar partisi E yang diresize. Kesimpulannya gunakan partisi logical terakhir untuk menginstall Ubuntu jika anda masih sayang sama Windows. Seperti contoh kasus dibawah ini..
Untuk alasan fleksibelitas korbankan sebagian space partisi D untuk Ubuntu dengan cara rezise partisi menggunakan disk manajemen bawaan windows ataupun software semisal partition magic. Tabel partisi yang terbentuk nantinya sebagai berikut:
Keterangan tabel partisi.
sda1 C Windows
sda2 Extended
sda5 D Windows
sda6 swap
sda7 /
Sumber : http://www.ubuntu-indonesia.com/
0 komentar:
Post a Comment